Rabu, 01 Juni 2011

AS-SALAFIYAH, FIRQATUN NAJIYAH (GOLONGAN YANG SELAMAT) DAN THAIFATUL MANSHURAH (KELOMPOK YANG MENANG)

Oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
Bagian Pertama dari Tujuh Tulisan [1/7]


LIMADZA IKHTARTU AL-MANHAJ AS-SALAFY [MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF
Studi Kritis Solusi Problematika Umat]


1. Firqatun Najiyah (Golongan Yang Selamat) dan Thaifatul Manshurah (Kelompok Yan Menang)

Pembahasan tentang Firqatun Najiyah (golongan yang selamat) dan Thaifatul Manshurah (kelompok yang menang) meliputi beberapa sisi :

Pertama.
Hadits-hadits Nabi yang menjelaskan perpecahan Umat Islam.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu beliau berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Orang Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu kelompok dan Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua kelompok dan umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga kelompok" [Hadits Hasan ; sebagaimana telah saya jelaskan dalam Nushhul Umat Fi Fahmi Ahaadits Iftiraqatil Umat hal. 9-10]

Dalam hal ini juga ada dari sejumlah sahabat :

[a] Dari Muawiyah Radhiyallahu 'anhu dalam hadits beliau ada tambahan.
"Artinya : Dan akan keluar pada umatku satu kaum yang telah merasuk mereka hawa nafsunya sebagaimana terjangkitnya penyakit anjing gila (rabies) kepada orang yang tertimpa (penyakit tersebut) tidak tinggal satu otot dan persendian pun kecuali dimasuki" [Hadits Hasan lihat refernsi diatas hal. 10-11]

[b] Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, dalam hadits beliau ada tambahan
"Artinya : Semuanya didalam neraka kecuali satu yaitu Al-Jama'ah" [Hadits Hasan dengan syahid-syahidnya, lihat referensi di atas, hal.12-18]

[c] Dari Auf bin Malik Radhiyalahu anhu, dan ada tambahan semakna dengan hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu [Hadits Hasan, lihat referensi diatas hal.18-19]

[d] Dari Abi Umamah Al-Bahiliy Radhiyallahu 'anhu dalam kisah yang panjang, dalam hadits beliau ada tambahan.
"Artinya : Kelompok yang paling besar -yaitu yang selamat-" [Hadits Hasan dengan syahid-syahidnya, lihat referensi di atas, hal.19-21]

[e] Dari Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'anhu, dalam hadits beliau ada tambahan seperti hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu. [Hadits Lemah, lihat referensi diatas hal.21-22]

[f] Hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyalahu 'anhu, dalam hadits beliau ada tambahan.
"Artinya : Sebagaimana keadaanku sekarang dan para shabatku" [Hadits hasan dengan syahid-syahidnya, sebagaimana telah saya jelaskan dalam juz khusus : Dar'ul Irtiyaab 'an Hadits Ma'ana Alaihi Wa Ashabihi]

Dan dalam masalah ini juga ada dari Amru bin Auf Al-Muzaniy, Abu Darda. Abu Usamah, Waatsilah bin Al-Asyqa' dan Anas bin Malik, mereka semua bersepakat dalam hadits yang satu. [Semua sanad-sanad periwayatannya lemah sekali, sebagaimana telah saya jelaskan dalam Nushhul Umat Fi Fahmi Ahaadits Iftiratil Umat hal.22-27]

Dan dari hadits-hadits di atas terdapat penamaan kelompok yang tetap pada pokok yang telah menggigit sunnah dengan gigi gerahamnya dengan nama An-Najiyah (golongan yang selamat), karena dia selamat dari perselisihan dan akan selamat -dengan izin Allah- dari neraka.

Kedua.
Hadits-Hadits Thaifah Al-Manshurah.

[1] Dari Muawiyah Radhiyallahu 'anhu beliau berkata : Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak merugikannya orang yang menghina dan menyelisihi mereka sampai datang hari kiamat dan mereka berada dalam keadaan demikian" [Mutafaqun Alaihi dan hadits ini dari Muawiyah memiliki delapan jalan periwayatan yang telah saya takhrij dalam Allaali al-Mansturah bi Aushaafith Thaifatil Manshurah (1)]

Berkata Umair -salah satu perawi hadits- :Telah berkata Malik bin Yakhomir : Telah berkata Muadz : mereka berada di Syam. Dan berkata Muawiyah : Malik ini mengatakan bahwa dia telah mendengar Muadz bin Jabal berkata : Mereka di Syam.

[2] Hadits Mughirah bin Syu'bah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang dimenangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala sampai datang hari kiamat dan mereka dalam keadaan demikian" [Mutafaqun Alaihi, lihat referensi diatas (2)]

[3] Hadits Umar bin Al-Khathab Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan kebenaran sampai datang hari kiamat" [Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (3)]

[4] Hadits Tsauban Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan kebenaran tidak merugikannya orang yang menghina sampai datang hari kiamat dan mereka dalam keadaan demikian" [Diriwayatkan oleh Muslim (3/65 An-Nawawiy) dan lihat referensi diatas (4)]

[5] Hadits Imraan bin Hushain Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang diatas kebenaran, mengalahkan orang yang memusuhi mereka sehingga akhirnya mereka memerangi Ad-Dajjal" [Hadits Shahih dan telah saya jelaskan dalam referensi diatas (5)]

[6] Hadits Jaabir bin Abdillah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang diatas kebenaran sampai hari kiamat ; beliau berkata lagi : Lalu turunlah Isa bin Maryam, kemudian amir mereka berkata : silahkanlah mengimami kami (dalam shalat), maka beliau menjawab : Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah amir atas sebagian yang lain sebagai pemulian Allah terhadap umat ini" [Dikeluarkan oleh Muslim (2/193 An-Nawawiy) dan lihat referensi diatas]

[7] Hadits Salamah bin Naufal Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Sekaranglah tiba peperangan, senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mengalahkan manusia, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengangkat hati-hati sejumlah kaum lalu berperang dan mendapatkan rizqi dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mereka dalam keadaan demikian, ketahuilah bahwa istana kaum mukminin ada di Syam dan kuda perang telah diikat di ubun-ubunnya kebaikan sampai hari kiamat" [Hadits shahih atas syarat Muslim, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (7)]

[8&9] Hadits Abdillah bin Umar dan hadits Uqbah bin Amir Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.

"Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku berperang diatas perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengalahkan manusia, tidaklah merugikan mereka orang-orang yang menyelisihinya sampai menemui mereka dari kiamat dalam keadaan seperti itu" [Diriwayatkan oleh Muslim 13/67-68 An-Nawawiy dan lihat referensi diatas (9)]

[10] Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menegakkan perintah Allah yang tidak merugikannya orang-orang yang menyelisihinya" [Hadits shahih dengan jalan-jalan periwayatannya, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (10)]

[11] Hadits Qurrah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz
"Artinya : Jika penduduk Syam telah rusak maka tiada kebaikan pada kalian, senantiasa ada sekelompok dari umatku yang dimenangkan yang tidak merugikannya orang-orang yang menyelisihinya sampai datangnya hari kiamat" [Hadits shahih atas syarat Syaikhoin, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (11)]

[12] Hadits Jaabir bin Samurah Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa agama ini tegak berperang diatasnya sekelompok dari kaum muslimin sampai datangnya hari kiamat" [Diriwayatkan oleh Muslim 13/66 An-Nawawiy, lihat dalam referensi diatas (12)]

[13] Hadits Saad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'anhu dengan dua lafadz.
"Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menegakkan agama dengan kemuliaan sampai hari kiamat" [Diriwayatkan oleh Muslim 13/68 An-Nawawiy, lihat dalam referensi diatas (13)]

"Artinya : Senantiasa ahlul maghrib menegakkan kebenaran sampai tegaknya hari kiamat" [Hadits hasan, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (15)]

[14] Hadits Abu Inabah Al-Khaulaniy Radhiyallahu 'anhu dengan lafadz.
"Artinya : Senantiasa Allah menumbuhkan pada agama ini generasi yang Dia gunakan dalam ketaatannya sampai hari kiamat.

Kesimpulannya.
Hadits-hadits Ath-Thaifah Al-Manshurah mutawatir, sebagaimana telah dinyatakan oleh para ahli ilmu diantara mereka Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho Shirothil Mustaqiim hal.6, As-Suyuthiy dalam Al-Azhaar Al-Mutanasirah (93) dan Syaikh kami Al-Albaaniy dalam Shalaatil 'Idain hal.39-40 serta lainnya.

Dari hadits-hadits di atas didapatkan bahwa kelompok tersebut disifatkan dengan Al-Manshurah (yang dimenangkan) karena dia menegakkan kebenaran dan tetap teguh (komitmen) di atasnya dan karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjaga dan menolong mereka sampai hari kiamat dan mereka berada dalam keadaan demikian.


[Disalin dari Kitab Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy, edisi Indonesia Mengapa Memilih Manhaj Salaf (Studi Kritis Solusi Problematika Umat) oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilaly, terbitan Pustaka Imam Bukhari, penerjemah Kholid Syamhudi]



Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=mo re&article_id=508&bagian=0

As-Salaf As-Shalih Rujukan dalam Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah

As-Salaf As-Shalih Rujukan dalam Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah

Sumber : Diambil dari artikel majalah Fatawa

Pengertian ‘Salaf’
Secara bahasa, salaf berarti orang-orang yang mendahului kita, baik dari segi keilmuan, keimanan, keutamaan, maupun kebaikannya. Ibnul Manzhur berkata, “Salaf juga berarti orang-orang yang mendahuluimu, baik orang tua maupun karib kerabatmu yang lebih tua dan utama darimu.” Termasuk dalam pengertian ini apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah kepada putrinya Fatimah az-Zahra’,
“Sesunguhnya sebaik-baik salaf bagimu adalah aku” HR. Muslim (no. 1450).

Adapun yang dimaksud ‘salaf’ menurut istilah para ulama pada asalnya adalah para sahabat Nabi, kemudian disertakan kepada mereka -dalam istilah tersebut- generasi sesudah mereka yang mengikuti jejak mereka. Kitab Limadza Ikhtartu Madzhab Salaf hal. 30

Sedangkan menurut tinjauan waktu, maka ‘salaf’ maksudnya adalah generasi-generasi terbaik yang patut diteladani dan diikuti, yaitu tiga generasi pertama yang telah dipersaksikan keutamaannya oleh Rasulullah dalam sabdanya:
“Sebaik-baik umat adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya, kemudian sesudahnya lagi.” Akan datang takhrijnya sebentar lagi. Namun, makna ‘salaf’ menurut tinjauan waktu ini masih belum cukup, karena kita melihat kemunculan firqah-firqah sesat dan bid‘ah-bid‘ah pada masa-masa tersebut, sehingga orang yang hidup pada masa tersebut tidak cukup dikatakan bahwa dia berada di atas manhaj Salaf sampai diketahui bahwa dia sejalan dengan para sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah. Oleh karena itu, para ulama menambahkan dengan istilah ‘As-Salaf Ash-Shalih’ (generasi Salaf yang saleh). Pada perkembangan selanjutnya istilah salaf dinisbatkan kepada ‘orang-orang yang senantiasa menjaga aqidah dan manhaj hidupnya agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan para sahabatnya sebelum terjadi perpecahan dan perselisihan’, yaitu dengan munculnya beberapa macam firqah (kelompok Islam sempalan). Ibid hal. 30-33.

Kewajiban Merujuk kepada Pemahaman Salaf
Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup. Keselamatan hidup kita, dunia dan akhirat, hanya akan diperoleh dengan cara kita tunduk dan patuh kepada keduanya (baca kembali “Fatawa” edisi ke-2). Namun kenyataan di lapangan menunjukan bahwa kaum muslimin terpecah-belah dalam berbagai pemahaman. Semua mengklaim dirinyalah yang berpegang kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Masing-masing mengaku paling benar dan menyalahkan orang lain yang menyelisihinya. Pertanyaan kita adalah siapakah yang paling benar dan paling tepat dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah sehingga kita tidak boleh meyelisihi mereka ? Jawabannya adalah para sahabat Nabi. Para sahabat itulah orang-orang yang paling paham tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah karena mereka hidup di zaman turunnya kedua wahyu tersebut kepada Nabi. Maka wajib bagi kita mengikuti petunjuk dan bimbingan mereka.

Dalil-Dalil Bahwa Pemahaman Salaf Wajib Menjadi Rujukan Lihat Limadza ikhtartu al-manhaj as-salafi hal. 86-98, dengan perubahan.

Beberapa dalil di bawah ini menunjukkan bahwa pemahaman salaf wajib menjadi rujukan umat Islam dalam memahami agamanya.
1. Allah berfirman:
“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka (dalam melaksanakan) kebaikan, Allah ridha kepada mereka; dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalir. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (Q.S. At-Taubah:100).

Dalam ayat di atas Allah memuji generasi Salaf dan orang-orang yang mengikuti mereka. Maka, dari sini dapat diketahui bahwa bila Salaf mengemukakan suatu pendapat kemudian diikuti oleh orang-orang pada generasi berikutnya, maka mereka menjadi orang-orang yang terpuji dan berhak mendapatkan keridhaan dari Allah sebagaimana yang didapatkan oleh generasi Salaf. Kalaulah mengikuti jejak Salaf tidak berbeda dengan mengikuti jejak selainnya, niscaya mereka tidak pantas untuk dipuji dan diridhai; dan hal seperti itu jelas bertentangan dengan ayat di atas. Dengan demikian, berdasarkan ayat di atas telah jelas bahwa pemahaman Salaf menjadi rujukan bagi generasi berikutnya.

2. Allah berfirman,
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; menyuruh kepada yang ma‘ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Namun, di antara mereka ternyata ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran:110)

Dalam ayat ini Allah menetapkan adanya keutamaan generasi Salaf dibanding keseluruhan umat karena pernyataan dalam ayat tersebut tertuju kepada kaum muslimin, yang waktu itu tiada lain adalah para sahabat, generasi salaf pertama yang mendulang ilmu langsung dari Rasulullah tanpa perantara. Adanya pemberian gelar kepada mereka sebagai umat terbaik menunjukkan bahwa mereka itu senantiasa istiqamah dalam segala hal, sehingga tidak akan menyimpang dari kebenaran. Allah juga menjelaskan sifat mereka sebagai bukti kelurusan jalan hidup mereka, yaitu bahwa mereka selalu memerintahkan kepada yang ma‘ruf dan melarang seluruh yang mungkar. Berdasarkan ayat di atas, juga jelas bahwa pemahaman Salaf menjadi hujjah dan rujukan bagi generasi sesudah mereka sampai Hari Kiamat.

3. Rasulullah bersabda,
“Sebaik–baik manusia adalah generasiku; kemudian generasi sesudahnya; kemudian generasi sesudahnya lagi. Selanjutnya akan datang suatu kaum yang persaksian salah seorang di antara mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” Hadits mutawatir, di antaranya dengan lafal di atas yang diriwayatkan oleh Bukhari (no. 2509, 3451, dan 6065), Muslim (no. 1533), dan lainnya.

Apakah yang menjadi ukuran kebaikan pada diri mereka (tiga generasi Salaf) dalam hadits Rasulullah tersebut adalah warna kulit, bentuk tubuh, harta, atau yang sejenisnya? Jelas bukan! Dan tidak diragukan lagi bahwa ukuran kebaikan yang dimaksud tidak lain adalah ketakwaan hati dan amal saleh. Mengenai hal ini Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian menurut pandangan Allah adalah yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujurat:13)

Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak akan melihat rupa dan harta kekayaan kalian. Allah hanya akan melihat kepada hati dan amal kalian.” H.R. Muslim (no. 2564).

Salah seorang sahabat Nabi, Ibnu Mas‘ud, menceritakan bahwa Allah telah menjelaskan kepada umat ini bahwa hati para sahabat adalah sebaik-baik hati setelah hati Nabi Muhammad. Allah menganugerahkan kepada mereka pemahaman yang tidak akan pernah dicapai oleh generasi berikutnya. Sehingga, apa-apa yang mereka nilai baik, maka akan baik menurut Allah dan apa-apa yang mereka nilai buruk, juga menjadi buruk menurut Allah Lihat Musnad Ahmad (I/379).
Jadi jelaslah, pemahaman Salaf menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya sampai Hari Akhir nanti.

4. Allah berfirman,
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian.” (Q.S. Al-Baqarah:143)

Kata wasath pada ayat di atas artinya adil dan pilihan. Sebagaimana halnya kandungan ayat pada poin dua, walaupun sifat yang terkandung dalam ayat di atas adalah kaum muslimin secara umum, namun generasi Salaf masuk dalam barisan pertama yang mendapatkan gelaran sifat tersebut. Mereka adalah manusia yang paling adil dan pilihan. Mereka adalah generasi utama dalam umat ini. Mereka paling adil dalam berbuat, dalam berkata-kata, dan dalam berkehendak. Memang sangat pantaslah mereka dijadikan saksi atas seluruh umat. Persaksian mereka akan diterima di hadapan Allah karena persaksian mereka berdasarkan ilmu dan kejujuran. Mengenai hal ini Allah berfirman,
“Dan sembahan-sembahan selain Allah yang mereka sembah itu tidak dapat memberi pembelaan. (Orang yang dapat memberi pembelaan adalah) tidak lain orang yang bersaksi dengan benar (yaitu orang yang bertauhid) dan meyakini(nya).” (Q.S. Az-Zukhruf:86)

Jika persaksian mereka diterima di hadapan Allah, tentu tidak diragukan lagi bahwa pemahaman mereka menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya. Memang umat Islam telah bersepakat bahwa tidak ada generasi yang berpredikat adil secara mutlak kecuali para sahabat. Sehingga, berita mereka pasti diterima dan tidak perlu diteliti lagi kebenarannya. Dari situ jelaslah, bahwa pemahaman mereka menjadi rujukan bagi yang lainnya dalam memahami nas-nas Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kita diperintahkan untuk mengikuti jejak dan jalan hidup mereka.

5. Allah berfirman,
“… dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku” (Q.S. Luqman:15)
Para sahabat adalah orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah, sehingga Allah memberikan bimbingan kepada mereka bagaimana berkata dan beramal yang baik. Mengenai hal ini Allah berfirman,
“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan mau kembali kepada Allah, mereka mendapatkan kabar gembira; oleh sebab itu, sampaikanlah kabar tersebut kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan-perkataan lalu mengikuti mana yang paling baik di antara perkataan tersebut. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal.” (Q.S. Az-Zummar:17-18)

Orang yang menelaah perjalanan hidup para sahabat pasti akan mengetahui bahwa seluruh sifat yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut dimiliki oleh mereka. Jadi, memang sudah seharusnyalah kita mengikuti jejak mereka dalam memahami agama Allah ini, baik dalam memahami Kitab-Nya maupun Sunnah Nabi-Nya. Allah mengancam orang yang tidak mau mengikuti jalan mereka dengan api neraka, sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
“Barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan tidak mengikuti jalan orang-orang beriman, maka Kami biarkan dia dikuasai oleh kesesatan dan akan Kami masukkan ke dalam neraka Jahannam. Padahal neraka Jahannam adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (Q.S. An-Nisa’:115)

Dalam ayat tersebut, Allah mengancam orang yang tidak mengikuti jalan orang-orang beriman. Yaitu, jalan para sahabat -sebagai generasi pertama yang dimaksudkan dalam ayat tersebut- dan generasi sesudahnya. Ini menunjukkan bahwa mengikuti jalan mereka dalam memahami syariat Allah adalah wajib. Barangsiapa berpaling dari jalan mereka, maka dia akan menuai kesesatan dan diancam dengan neraka Jahanam. Tidak ada jalan lain yang harus kita tempuh selain jalan kaum mukminin, sebagaimana tersebut dalam firman Allah:
“Maka (Dzat yang demikian) itulah Allah, Rabb kamu yang sebenarnya. Tidak ada yang lain setelah kebenaran itu, kecuali kesesatan. Maka, mengapa kamu mau dipalingkan (dari kebenaran).” (Q.S. Yunus:32)

Siapapun yang tidak mengikuti jalan orang-orang beriman pasti dia mengikuti jalan orang-orang yang tidak beriman. Siapa saja yang mau mengikuti jalan orang-orang beriman -jalannya para sahabat - jelas akan mendapatkan keselamatan. Jelaslah, pemahaman para sahabat -sebagai generasi salaf pertama- dalam memahami agama adalah menjadi rujukan bagi kita semuanya. Barangsiapa berpaling darinya, maka sesungguhnya dia telah memilih kebengkokan dan kesempitan. Cukuplah neraka Jahannam sebagai balasan baginya; padahal Jahannam itu sejelek-jelek tempat kembali dan tempat tinggal.

6. Rasulullah pernah bersabda dalam hadits yang menyebutkan tentang perpecahan umat. Dalam hadits tersebut beliau memerintahkan kepada kita agar memegang teguh sunnah beliau dan sunnah Khulafa’ Rasyidin. Beliau bersabda,
“Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh kepada perikehidipanku dan perikehidupan Khulafa’ Rasyidin sepeninggalku.”

Beliau menyatakan bahwa dari sekian banyak kelompok Islam hanya ada satu yang selamat dan menjadi ahli surga, yaitu mereka yang menempuh perikehidupan sesuai dengan bimbingan Rasulullah dan para sahabatnya. Hal ini beliau tegaskan dalam sabdanya:
“Semuanya masuk neraka kecuali satu golongan saja yaitu golongan yang pada saat itu mengikuti peri kehidupanku dan peri kehidupan para sahabatku.”

Berdasarkan riwayat-riwayat di atas kita mengetahui bahwa perikehidupan seluruh sahabat adalah perikehidupan Khulafa’ Rasyidin dan perikehidupan Rasulullah. Jadi jelaslah, pemahaman sahabat -sebagai generasi salaf pertama- menjadi rujukan bagi generasi berikutnya.

Para Salafi Pengikut Jalan Hidup Rasulullah dan Para Sahabatnya
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas jelaslah bahwa mengikuti jalan hidup Rasulullah dan para sahabat adalah satu-satunya jalan keluar dan pilihan yang tepat. Lalu, siapakah di antara sekian banyak kelompok dalam Islam yang jalan hidupnya mengikuti Rasulullah dan para sahabat? Jawabannya tidak lain adalah para salafi.

Jawaban tersebut disimpulkan dari dua hal berikut :
Pertama, paham-paham sesat seperti Khawarij, Rafidhah (Syi‘ah), Murji‘ah, Jahmiyah, Qadariyah, Mu‘tazilah, dan lain-lain muncul setelah masa kenabian dan masa Khulafa’ Rasyidin. Paham-paham sesat seperti itu bertolak belakang seratus delapan puluh derajat dengan jalan hidup Rasulullah dan para sahabat. Bukankah tidak mungkin kita mengatakan bahwa jalan hidup para sahabat sama dengan jalan hidup mereka? Jelas tidak mungkin. Dengan demikian jelaslah bahwa yang benar dan perlu kita ikuti jalan hidupnya bukanlah kelompok-kelompok sesat di atas. Kalau bukan mereka itu, siapa? Jelas, para salafi, yaitu orang-orang yang selalu berpegang erat dengan jalan hidup Rasulullah dan para sahabat.

Kedua, tidak kita dapati kelompok-kelompok dalam Islam yang mempunyai jalan hidup seperti jalan hidup Rasulullah dan para sahabat kecuali Ahlus Sunnah. Ahlus Sunnah ini tidak lain adalah para salafi. Mengapa? Perlu diketahui, bahwa kelompok-kelompok sesat tersebut sebagian dari mereka meragukan keadilan sikap sahabat; sebagian yang lain bahkan mengkafirkan sahabat; sebagian yang lainnya lagi lebih mendewakan akal daripada harus kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Bagaimana mungkin kelompok-kelompok sesat itu mau mengikuti jalan hidup Rasulullah dan para sahabat, sementara jalan hidup mereka seperti itu? Wallahu a‘lam bish shawab.

Sabtu, 12 Februari 2011

TV LIVE

Watch TV - Online IP TVGet
4000 Live TV shows from your computer.
Not required of a television tuner or decoder. 100% legal - no monthly fee needed.

Watch television stations online anywhere. All you need is
our Internet television software,
your computer, and online connection.

One of the most convenient things about live ip TV is that since you are watching it on your
PC when a commercial comes around instead of having to sit through it you can just surf the web, which gets rid of the pain of commercials.

Just put together a notebook, and ISP (Internet Service Provider)
and our IP TV software, which shows television content.
There are a few
free ones or you can purchase a service to join one of the many sites working in that market.
Most of your favorite stations will also allow you to connect to their content and watch them.
If you missed a part of your favorite show, don't give up, in some cases you can look it up and watch it on the web.

Most people can't purchase the expensive television packages often come from
companies who offer big list of series.
This is where our IP television software comes in.
With this easy and accessible product for your home, you can cut your fees
in half and only worry about online fees. Some shops such as coffeehouses and bookstores even
offer online access for a low price or for free depending on where you go.

Jumat, 10 Desember 2010

Alhamdulillah,akhirnya saya bisa memberikan informasi yang berharga ini untuk dibagi-bagikan kepada rekan2 netter semua,dan semoga bermanfaat.
Alhamdulillah, tulisan ini semoga menjadi solusi bagi Anda dalam menekuni
bisnis online yang tidak memiliki kartu kredit dan mungkin tidak perlu lagi menggunakan VCC untuk verifikasi Paypal. Sebelum mengarah ke cara verifikasi Paypal menggunakan bank lokal, lebih bagusnya di mulai dari tahapan-tahapan Bagaimana cara membuat atau mendaftar akun Paypal sekaligus memverifikasinya.
Untuk menjadi seorang
pebisnis online,Paypal mempunyai peranan yang sangat penting sebagai alat pembayaran internasional.
Saatnya dipersiapkan data-data diri sebagai Persyaratan Umum.

Syarat Umum

Sesuai ketentuan dan layanan Paypal, pemegang rekening Paypal harus berusia minimal 18 tahun dan sebagai syarat mutlak Anda harus mempunyai alamat email yang nantinya sebagai username akun paypal. Persiapkan juga data diri Anda, mulai dari Nama, Alamat, Telp, dan Kartu Kredit (jika akan melakukan verfikasi menggunakan kartu kredit, pastikan semua data yang digunakan untuk mendaftar di Paypal wajib sama dengan informasi kartu kredit), terakhir siapkan data rekening bank lokal.

Jika semua sudah siap, ayo di mulai tahapan membuat akun Paypal:
1. Langkah pertama klik link berikut: Membuat Akun Paypal Baru
2. Scroll ke bawah dan klik Sign Up Today
3. Pilih Negara Indonesia dan Bahasa Indonesia, selanjutnya pilih rekening Primer dan klik tombol Memulai.
4. Masukkan Informasi Anda:
  4.1. alamat email, isi dengan email Anda. Contoh: emailanda@gmail.com
  4.2. kata sandi/password minimal 8 karakter (jangan sama dengan password email Anda!!)
  4.3. kata sandi/password sama seperti sebelumnya masukkan kembali
  4.4. Nama (Harus sesuai dengan KTP/SIM, data Kartu Kredit dan Rekenening di Bank)
   >>> apabila nama anda 1 suku kata misal Marleen: Nama Depan di isi Marleen; Nama Tengah di kosongkan; Nama Belakang di isi tanda koma (,).
   >>> apabila nama anda 2 suku kata misal Carlos Aquino: Nama Depan di isi Carlos; Nama Tengah di kosongkan; Nama Belakang di isi Aquino.
   >>> apabila nama anda 3 suku kata misal Marleen Carlos Aquino: Nama Depan di isi Marleen; Nama Tengah di isi Carlos; Nama Belakang di isi Aquino.
   4.5. Tanggal Lahir, isi tgl/bln/tahun
   4.6. Kebangsaan, pilih Indonesian
   4.7. Baris 1 Alamat, isi sesuai KTP/SIM
   4.8. Baris 2 Alamat, isi jika diperlukan, semisal alamat anda tidak sesuai KTP/SIM
   4.9. Kota, isi sesuai KTP/SIM
   4.10. Negara Bagian/Propinsi/Wilayah, isi sesuai KTP/SIM
   4.11. Kode Pos, isi sesuai KTP/SIM
   4.12. Nomor Telepon, sebagai contoh: 031 (kode area Surabaya) 389389389 (nomor telepon), maka penulisan nomor telepon yang benar: 31389389389 (hilangkan angka 0), misal menggunakan nomor hp, masukkan: 81386335820
5. Klik tombol Setuju dan Buat Rekening
6. Selanjutnya klik link Masuk ke Rekening Saya (permintaan pengisian data Kartu Kredit abaikan).
7. Cek email Anda dan untuk melakukan konfirmasi paypal ikuti tahapan berikut:

Login ke akun mail Anda yang di gunakan untuk mendaftar Paypal
Login ke akun Paypal dan klik Konfirmasi alamat email di sebelah kanan


Pada halaman Konfirmasi alamat email Anda, arahkan mouse ke langkah2 dan klik link yang ada di kotak merah sesuai gambar berikut:



Masukkan KODE Konfirmasi yang anda Copy tadi pada kolom Masukkan di sini, selanjutnya klik tombol Konfirmasikan.


Konfirmasi selesai dan Anda telah mengaktifkan rekening Paypal :-), selanjutnya klik Masuk ke rekening saya


Selamat!! Anda sudah bisa menggunakan Rekening Paypal Anda.

Catatan :
Sekarang anda sudah mempunyai account PayPal yang belum Terverifikasi / Unverified
untuk melakukan pembelian online, mengirim uang ke account PayPal lain atau menerima
uang dari account PayPal lain dengan limit terbatas. Untuk menghilangkan batas limit
Account paypal anda harus menjadi Terverifikasi / Verified (Kebenaran alamat anda sudah di
cek oleh PayPal untuk alasan keamanan) dengan cara mengikuti Langkah menjadi
Terverifikasi / Verified dengan langkah-langkah berikut:

Pastikan! Anda masih login di akun Paypal, klik Profil,
Pilih Tambah/Edit Rekening Bank>>>untuk menambahkan rekening bank Anda ke akun Paypal Anda



Pada halaman Tambah rekening bank di Indonesia, isi Nama Bank, Kode Bank, dan No Rekening (untuk daftar nama dan kode bank
silahkan lihat di sini), jika semua sudah di isi dengan benar, klik Lanjutkan.

Anda akan kembali ke halaman transaksi, arahkan mouse ke bagian bawah
dan klik Hubungi Kami
Langkah ini adalah langkah untuk memverifikasi akun Paypal Anda menggunakan rekening bank lokal Indonesia,silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini


Di halaman Informasi kontak Pusat Bantuan, arahkan mouse ke link Kirim kami dan klik


Perhatikan pada kotak merah, Anda di sini wajib menggunakan bahasa linggis .. untuk mengisi pesan. Jangan kawatir buat yang Ingggris nya pas-pas an seperti saya. Untuk pilihan, ikuti sama persis yang ada pada gambar di bawah. Pada kolom Ringkas pertanyaan Anda dalam satu kalimat, Anda tinggal copas wae tulisan di bawah ini dan paste ke kolom pertanyaan, selanjutnya klik Lanjutkan:
 I have problem on verifying my paypal account since I don't have credit card and I would like to verified my paypal account using local Indonesian bank account



Jangan kaget jika anda menemukan perihal error, karena begitulah langkahnya. So.. abaikan wae. Lanjutkan dengan mengisi kolom 4 digit angka terakhir rekening bank Anda dan isi kembali kolom pertanyaan dan informasi tambahan seperti di atas, lalu klik Lanjutkan.

Selesai sudah prosesnya, dan Anda akan melihat halaman Terima Kasih dan akan ada jawaban dari Paypal melalui email dalam waktu 24-72 jam. Mengenai contoh email dari Paypal bisa di lihat di bagian bawah.


Email pertama dari Paypal, Anda di minta untuk mengirimkan 2 dokumen yang sesuai dengan data yang Anda masukkan sewaktu membuat akun Paypal. Di sini perlu Anda siapkan SCAN KTP/SIM/Passport dan SCAN halaman nama rekening dan nomor rekening Bank (perlu diingat untuk besar file jangan lbih dari 500KB).

Selanjutnya dikirim ke paypal dengan cara me replay atau jawab email pertama dari Paypal tersebut.
Ingat....email pertama Anda yang Anda terima dari Paypal tidak semuanya sama seperti gambar di bawah ini dan langkah anda adalah me replay atau membalas email tersebut dengan melampirkan data-data seperti yang sudah disebutkan diatas....kemudian klik kirim/send.
 
Email kedua dari Paypal menyampaikan informasi bahwa Paypal sudah menerima dokumen Anda dan memberitahukan akan segera di review dan di proses dalam waktu 24 jam.

Email ketiga dari Paypal, inilah yang di tunggu-tunggu .... :-). Selama dokumen yang anda kirimkan sesuai dengan data saat membuat akun Paypal, insya Allah akun Paypal Anda sudah menjadi verified atau terverifikasi dan Anda bisa melakukan penarikan uang dari Paypal ke Rekening Bank Anda (kalo ada dananya loh ya... he he he).

Sebagai tambahan saya lampirkan Bukti Sukses Cara Verifikasi ini:

Catatan:
Keuntungan verifikasi paypal menggunakan Rekening Bank adalah tidak ada biaya tambahan untuk kartu kredit atau VCC yang setiap tahunnya harus di perpanjang.Sebelum langkah-langkah verifikasi diatas anda lakukan alangkah baiknya kalau anda persiapkan data-data yang diminta Paypal.


Bagaimana? gampang toh? sudah saya tuliskan langkah-langkahnya secara detail dan menggigil karena kedinginan, tidak terasa postingannya panjang.

Semoga sukses memverifikasi akun Paypalnya,dan sukses

Bagaimana komentar anda??

baca artikel dibayar dollar

readbud - get paid to read and rate articles
Contact Form

Name *
Email *
Subject *
Message *
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image] [What's This?]